Halaman

Rabu, 29 Agustus 2012

Strategi Budidaya Pepaya

Bulan Maret adalah saat yang tepat untuk menyemai pepaya. Dengan menyemai pepaya pada bulan Maret, semai sudah cukup besar untuk ditanam di lapangan pada bulan Mei. Saat itu hujan sudah mulai jarang turun, hingga tanaman pepaya aman dari serangan bakteri pseudomonas. Populasi bakteri pada musim penghujan cukup melimpah di lahan. Tanaman pepaya yang masih muda sangat peka terhadap serangan pseudomonas. Bakteri ini berkembangbiak, dan menyebar di permukaan, serta dalam tanah. Bagian tanaman yang diserang terutama akar, yang segera menyebar ke pangkal batang. Akar yang terserang pseudomonas, akan membusuk.
Gejala serangan pseudomonas tampak dari daun tanaman yang menguning, dan layu. Dalam waktu sangat singkat, tanaman muda itu akan mati, karena sebagian besar atau seluruh akar tanaman serta pangkal batang membusuk. Serangan pseudomonas, memang bisa diatasi dengan bakterisida, namun biaya budidaya akan meningkat, selain juga belum tentu efektiv. Hingga paling aman memang mulai menanam pepaya di lapangan pada bulan Mei. Benih yang ditanam pun sudah berukuran cukup besar, setinggi sekitar 50 sd 70 cm. Tanaman seukuran ini memang masih peka terhadap pseudomonas, tetapi bulan Mei, populasi bakteri sudah mulai menurun.

Resiko penanaman pepaya pada awal kemarau adalah, memerlukan pengairan. Baik dengan cara penggenangan, penyiraman secara manual, maupun dengan irigasi tetes (drip irigation). Dalam irigasi tetes, masing-masing individu tanaman, akan menerima jatah air, dan juga nutrisi sesuai dengan kebutuhan. Di Taiwan, harga pepaya sangat tinggi, hingga pengairan dengan irigasi tetes yang berbiaya tinggi itu masih dimungkinkan. Bahkan disana, kebun pepaya dinaungi dan dipagari net putih, agar hama tanaman tidak bisa masuk. Sebab pasar Hongkong, Jepang, dan Taiwan sendiri, mensyaratkan pepaya tanpa pestisida.

Jenis pepaya yang paling dikehendaki pasar adalah varietas bangkok. Bentuk buahnya agak bulat, dengan bagian pangkal mengecil, tengahnya besar, dan ujungnya runcing. Warna kulit buah hijau gelap. Ketika masak akan ada semburat merah pada bagian buah yang menonjol. Daging buah berwarna kemerahan, bertekstur keras, dan rasanya sangat manis. Benih pepaya bangkok berupa biji, baik lokal maupun impor, bisa dibeli di toko, dan kios pertanian. Ada dua macam kemasan benih, yakni sase dan kaleng. Benih sase lebih murah, tetapi daya kecambahnya tidak sebaik benih dalam kaleng. Para petani sering pula membuat benih sendiri, dari buah hasil budidaya mereka.

Caranya, mereka memilih buah yang bentuknya sempurna, kemudian hanya mengambil biji yang berada di bagian tengah buah. Biji dari bagian pangkal dan ujung dibuang. Biji ini diremas-remas, hingga bagian lunaknya terbuang, dicuci bersih, kemudian dikeringkan, dengan dihamparkan pada alas kertas koran, di tempat teduh. Menggunakan benih produksi sendiri lebih menghemat biaya, namun resikonya juga cukup besar. Sebab hasilnya bisa menyimpang menjadi pepaya biasa, atau malahan pepaya gantung. Sebab di lahan pertanian, bisa saja terjadi penyerbukan silang dengan tanaman pepaya liar.

Untuk memperoleh kualitas semai terbaik, benih harus disemai dalam polybag ukuran kecil, dengan media bahan organik (kompos, pupuk kandang, humus). Media tanam terlebih dulu dicampur pestisida granula, tepung, atau cair, agar benih bakteri pseudomonas mati. Polybag yang sudah terisi media, ditaruh di atas rak bambu, atau bahan lain, yang diberi naungan plastik UV, atau bisa pula plastik benih biasa. Rak akan mencegah biji atau semai yang telah tumbuh diserang semut, rayap, cacing, atau terciprat air hujan yang membawa bakteri pseudomonas. Sebenarnya rayap dan cacing tidak mengganggu biji atau semaian, melainkan memakan media tanam.

Naungan akan mencegah guyuran hujan, sebab semai yang baru tumbuh, peka sekali terhadap guyuran hujan. Biji yang akan disemai, terlebih dahulu dimasukkan ke dalam air hangat, yang sudah diisi zat perangsang tumbuh (ZPT). Biji yang mengapung langsung dibuang. Biji yang tenggelam, dibiarkan terendam air campur ZPT sampai mengembang. Ke dalam polybag yang sudah diisi media ini, ditaruh dua butir biji pepaya, yang sudah direndam. Maksudnya, kalau salah satu biji gagal tumbuh, masih ada satu biji lagi yang akan mengisi polybag tersebut. Kalau dua-duanya gagal, bisa diiisi dengan semai dari polybag yang dua bijinya berhasil tumbuh semua.

Sambil menunggu semaian tumbuh setinggi 50 sd. 70 cm, lubang tanam perlu dipersiapkan. Ukurannya cukup 50 X 50 X 50 cm. Lubang itu kita biarkan terkena panas matahari, agar benih pseudomonas yang masih berada di dalam tanah segera mati. Ke dalam lubang itu, kemudian diisi pupuk organik. Bisa pupuk kandang, kompos, atau litter ayam broiller, yang terdiri dari sekam campur kotoran ayam. Banyak pula petani yang memanfaatkan sampah rumah tangga, atau sampah pasar, yang telah dibakar. Pupuk bakaran sampah, selain relatif murah, juga kaya nutrisi, serta cukup baik untuk menggemburkan tanah,.

Selain menunggu sampai tinggi tanaman sudah sekitar 50 sd. 70 cm, penanaman juga baru bisa dilakukan setelah akar tanaman penuh. Sebab ketika akar tanaman masih belum memadati media, akar gumpalan media tanam itu akan hancur ketika polybag diambil. Polybag diambil dengan cara disobek, dan harus diusahakan agar akar tanaman tidak sampai banyak yang putus. Gumpalan media tanam dengan akar itu ditaruh di dalam lubang yang sudah diisi pupuk, kemudian ditimbun. Petani biasanya akan menaruh naungan sementara, berupa potongan pelepah dan daun kelapa, untuk mencegah agar tanaman muda ini tidak stres terkena sinar matahari langsung.

Pertumbuhan tanaman pepaya selama musim kemarau, justru lebih pesat dibanding ketika musim penghujan. Sebab intensitas sinar matahari sangat tinggi, dan berlangsung sehari penuh karena langit lebih banyak cerah. Karena sinar matahari sangat terik, kebutuhan air mutlak harus terpenuhi. Pada bulan September atau Oktober, biasanya sudah turun hujan. Kecuali kawasan NTT, yang hujannya baru akan datang pada bulan November atau Desember. Ketika itulah tanaman pepaya sudah tumbuh setinggi 1,5 sampai 2 m, dan langsung akan berbuah. Populasi pseudomonas memang akan melimpah, tetapi ketika itu tanaman sudah cukup kuat.

Sumber: Milis Agrobisnis
PERINGATAN !! Blog ini hanya merupakan jembatan informasi tentang Agro Bisnis. Informasi yang terdapat di blog ini tidak ada kaitannya dengan pemilik blog. Segala resiko yang terjadi (yang negatif tentunya) bukan merupakan tanggung jawab pemilik blog, tapi tanggung jawab Anda sendiri.

Jumat, 24 Agustus 2012

Tanaman Buah Dalam Pot

Budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan / keuntungan terutama bagi penghobi tanaman buah yang tinggal di daerah perkotaan, diantaranya :

  1. Pemanfaatan lahan atau halaman sempit
  2. Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman
  3. Berfungsi sebagai tanaman hias
  4. Dapat diatur masa berbunga dan berbuah

Merawat tabulampot kadang membutuhkan seni tersendiri dan pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memiliki karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga berbeda.
Pada kesempatan ini kami ingin membagi pengalaman yang akan kami sampaikan dengan bahasa sederhana, bahasa yang tidak teknis ilmiah, Bahasa petani awam tentunya.

Seperti kami sebutkan diatas, masing-masing tanaman memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi disetiap halaman jenis tanaman kami akan menyajikan tips tersendiri untuk masing-masing tanaman. Tapi untuk halaman ini kami akan menyajikan tips perawatan tabulampot secara umum, yang dapat diaplikasikan untuk setiap jenis tanaman.


Media Tanam
Ada beberapa alternatif media tanam. Di Sri Wijaya Tani, kami biasa menggunakan campuran tanah(merah), pupuk kandang (kambing) dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Sekam padi gunanya lebih pada penggembur tanah, disamping kalau sudah hancur bisa jadi pupuk juga. Jadi kalau sekam tidak tersedia, campuran tanah dan pupuk saja juga bisa. Yang penting, media gembur atau bersifat forous.

Pemilihan Pot
Pemilihan ukuran pot disesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jika bibit masih berukuran kecil, gunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut estetika, penggunaan ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam penggantian media tanam. Maksudnya, pada saat media tanam sudah waktunya ditambah atau diganti, dapat dilakukan bersamaan dengan penggantian pot ke ukuran yang lebih besar.

Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan setiap hari kecuali media tanam masih basah. Penyiraman bisa pagi atau sore. Tapi sebaiknya, jika pagi (sebelum jam 8 pagi) ya pagi terus, kalau sore (setelah jam 4 sore) ya sore terus.

Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali, atau minimal dua kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Pakailah selalu pupuk organik. Gunakan pupuk kimia secara bijak. Artinya, penggunaan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan, seperti pada proses pembungaan/pembuahan yang memerlukan pupuk (unsur hara mineral makro) P dan K yang tinggi, serta pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Zn, Fe dll. Unsur Mg misalnya, sangat mempengaruhi pembentukan klorofil tanaman, sehingga fotosintesis berjalan optimal. Selain itu Mg juga berfungsi sebagai katalisator penyerapan unsur P dan K.

Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk ; pembentukan tajuk baru, pemeliharaan, produksi dan peremajaan. Jadi dengan demikian, tanaman memerlukan beberapa tahap pemangkasan. Pada tanaman yang masih kecil, pemangkasan diperlukan untuk membentuk pencabangan. Pemangkasan pemeliharaan diantaranya memangkas cabang / tunas air dan cabang bagian dalam yang tidak terkena matahari langsung. Pemangkasan produksi diantaranya lebih berhubungan dengan tanaman yang memerlukan pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Sementara pemangkasan peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua atau tanaman sudah terlalu besar untuk ukuran tabulampot.

Pembungaan/Pembuahan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merangsang pembungaan, seperti pemupukan, stress air, pelukaan dan pemberian zat pengatur tumbuh. Di Sri Wijaya Tani sebenarnya jarang dilakukan perlakuan untuk merangsang pembungaan karena hanya dengan pemupukan rutin pun seringkali sudah cukup. Namun jika memang diperlukan kami lebih memilih melakukan perlakuan pemupukan. Dan bahkan kami tidak merekomendasikan cara lain. Alasannya, cara-cara selain pemupukan memerlukan keterampilan lebih.

Perlakuan pemupukan dilakukan dengan cara :

  1. Sebelum dilakukan perlakuan, minimal 1 bulan sebelumnya tanaman telah diberi asupan yang cukup berupa pupuk organik. Pupuk organik yang diberikan bisa berupa pupuk organik murni seperti pupuk kandang atau kompos, bisa juga pupuk organik buatan yang tersedia dipasaran.
  2. Pastikan tanaman telah cukup umur dan tanaman benar-benar dalam keadaan sehat yang ditandai dengan pencabagan merata, warna daun hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
  3. Pastikan juga tanaman tidak sedang berpucuk/berdaun muda.

Setelah syarat-syarat 1 sampai 3 dipenuhi, perlakuan pemupukan untuk merangsang pembungaan dapat dilakukan dengan cara :

  • Berikan pupuk (unsur hara mineral makro) dengan kandungan Fosfor dan Kalium yang tinggi.
  • Jika pupuk yang digunakan tidak mengandung unsur mineral mikro, tambahkan unsur hara mineral mikro seperti Ca, Mg, Zn, dan lain-lain sebagai pelengkap.
  • Jika tanaman sudah mengeluarkan bunga, berikan pupuk dengan kandungan K yang lebih tinggi.
  • Sampai buah matang, ulangi pemberian pupuk berkandungan K yang cukup. Dengan demikian akan diperoleh buah yang lebih besar dan manis.
  • Pengendalian Hama
  • Untuk menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit, dapat saja dilakukan penyemproran anti hama / penyakit secara rutin. Tapi gunakanlah anti hama / penyakit organik.

Penempatan Tanaman
Tempatkan tanaman di lokasi yang mendapat sinar matahari langsung minimal 8 jam per hari.


Sumber: sriwijayatani.com
PERINGATAN !! 
Blog ini hanya merupakan jembatan informasi tentang Agro Bisnis. Informasi yang terdapat di blog ini tidak ada kaitannya dengan pemilik blog. Segala resiko yang terjadi (yang negatif tentunya) bukan merupakan tanggung jawab pemilik blog, tapi tanggung jawab Anda sendiri.